Hujan Salju

Minggu, 27 September 2015

Festival Layang-layang Bali kembali meramaikan Sanur


Festival layang-layang bali

34th Bali Kite Festival kembali hadir. Tahun ini, festival tesebut berlangsung sejak tanggal 13 -15 Juli 2012 di Lapangan Padang Galak, Pantai Sanur.
Bagi sebagian besar masyarakat Bali sendiri, layang-layang sudah menjadi bagian dari budaya mereka sehari-hari. Hobi bermain layang-layang digemari berbagai kalangan; tua-muda, pria-wanita. Bahkan ada yang percaya bahwa permainan layang-layang memiliki makna religius yang dipersembahkan kepada Dewa Rare Anggon sang pelindung sawah petani dari serangan hama wereng dan burung.
Layang-layang beragam kategori ikut serta dalam 34th Bali Kite Festival ini, seperti layangan tradisional Bebean (berbentuk ikan), Janggan (berbentuk burung), Pecukan (berbentuk daun), dan kreasi baru. Ukurannya bervariasi, mulai dari 4 – 10 meter. Bahkan, sebuah layang-layang Janggan dapat memiliki bagian ekor sepanjang 200 meter!
Setiap tim yang berpartisipasi dapat berjumlah hingga 10 orang, tergantung dari ukuran layang-layang yang akan diterbangkan. Saat bertanding, seluruh anggota tim wajib memakai atribut busana tradisional Bali.

Kemeriahan Bali Kite Festival 2011 (Video: Baliwithkids.com)
Di sela-sela kemeriahan festival, ada kabar duka menyelinap. Seperti dikutip dari Balidiscovery.com (16/7), salah seorang penonton berusia 8 tahun terhantam layang-layang berukuran 8 x 5 meter. Made Ade Yudi Sastrawan, sang anak, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sanglah, Denpasar. Naas, nyawanya tak tertolong akibat cedera kepala yang dialaminya cukup serius. Saat kejadian, Made bersama sang ibu di antara penonton lainnya.
Gusti Putu Rai Andayana, sang ketua pelaksana Bali International Kite Festival menyampaikan simpatinya kepada keluarga korban, dan menyayangkan kecelakaan yang baru pertama kali terjadi sepanjang pelaksanaan festival ini. Ia mengatakan bahwa panitia menempatkan tim medis dari Palang Merah Indonesia untuk berjaga di sekitar lokasi, sebagai pertolongan pertamajika terjadi kecelakaan.
Mengingat festival diadakan di pesisir pantai dengan kondisi angin yang cukup kencang, dan tidak adanya pembatas antara partisipan festival dan penonton, diharapkan pihak penyelenggara dapat lebih meningkatkan faktor keamanan agar kejadian serupa tidak terulang.
Sumber :
http://www.wego.co.id/berita/festival-layang-layang-bali-kembali-meramaikan-pantai-sanur/?gclid=CjwKEAjwp56wBRDThOSZ3vqGzmESJABjNaj9e2cpb5gVZqcx3g5pr8__0B0RA9BWUnwX-TaF8QbM1BoCje7w_wcB

Lomba Layang-layang di Pantai Padang Galak Diramaikan 1.070 Peserta

Jumat, 3 Juli 2015 14:01

Lomba Layang-layang di Pantai Padang Galak Diramaikan 1.070 Peserta
Tribun Bali/I Wayan Erwin Widyaswara
Lomba layang-layang di Pantai Padang Galak, Sanur, Jumat (3/7/2015) 
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Angin pantai Padang Galak, Sanur, Denpasar, Bali bertiup kencang, Jumat (04/6/2015) siang.
Ribuan masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa memadati pantai tersebut untuk menonton lomba layang-layang  ke-37 yang dilaksanakan oleh Persatuan Layang-layang Indonesia (Pelangi) Bali.
Tak jauh berbeda dengan lomba layang-layang yang dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya.
Para peserta lomba terlihat begitu bersemangat menggiring, hingga memainkan layangan mereka masing-masing.
Iringan gambelan bleganjur pun terdengar seakan semakin menambah semangat para peserta.
Semakin keras bunyi kendang dan paduan gambelan tersebut, suasana pun seakan semakin meriah terbukti dengan teriakan sejumlah panitia.
Ketua Panitia Lomba Layang-layang dari Pelangi Bali, Made Yuda mengatakan, peserta lomba layang-layang kali ini diikuti oleh 1.070 dari berbagai wilayah di Bali.
"Untuk tahun ini ada sedikit peningkatan. Tahun lalu hanya 1.025," ujar Yuda saat diwawancara Tribun Bali di sela-sela acara.
Yuda juga mengatakan, tujuan utama lomba layang-layang ini adalah untuk meningkatkan dan mempertahankan tradisi layang-layang.
"Tujuan utamanya untuk melestarikan. Saya bulan April di undang ke Prancis untuk mengikuti Workshop. Dalam Workshop itu, kita diimbau agar mempertahankan tradisi ini. Jangan diubah tradisi ini. Begitu kata mereka ke saya. Makanya saya semangat sekali," terang Yuda. (*)